Jumat, 28 September 2012

TAFSIR SURAT AL-BAQOROH AYAT 84 - 86

 وَإِذْ أَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ لاَ تَسْفِكُوْنَ دِمَاءَكُمْ وَلاَ تُخْرِجُوْنَ أَنْفُسَكُم مِّنْ دِيَارِكُمْ ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ وَ أَنْتُمْ تَشْهَدُوْن
 
(84) Dan (ingatlah) tatkala Kami perbuat perjanjian dengan kamu ; Tidak boleh kamu menumpahkan darah kamu, dan tidak boleh kamu mengeluarkan diri-diri kamu dari kampung halaman kamu. Kemudian telah ikrar kamu, dan kamupun menyaksikan.''


ثُمَّ أَنْتُمْ هَؤُلاَءِ تَقْتُلُوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَ تُخْرِجُوْنَ فَرِيْقاً مِّنْكُمْ مِّنْ دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُوْنَ عَلَيْهِمْ بِالْإِثْمِ وَ الْعُدْوَانِ وَ إِنْ يَأتُوْكُمْ أُسَارَى تُفَادُوْهُمْ وَ هُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ أَفَتُؤْمِنُوْنَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَ تَكْفُرُوْنَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلاَّ خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّوْنَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَ مَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ

(85) Kemudian, kamu, merekapun , kamu bunuh diri kamu dan kamu keluarkan sebagian daripada kamu dari kampung halaman mereka, berbantu ­bantuan kamu atas mencelakakan mereka dengan dosa dan pemusuhan; padahal:jika mereka datang kepada kamu sebagai orang-orang tawanan, kamu tebus mereka, padahal , telah diharamkan atas kamu mengeluarkan mereka. Apakah kamu mempercayai sebagian kitab dan kamu kafir dengan yang sebagian ? Maka tidaklah ada ganjaran buat orang-orang yang berbuat demikian daripada kamu , melainkan kehinaan dalam kehidupan dunia ini, dan pada hari kiamat akan di kembalikan mereka kepada sesangat­ sangat azab. Dan tidaklah Allah lengah dari apa yang kamu kerjakan.


أُولَئِكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآَخِرَةِ فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلاَ هُمْ يُنْصَرُوْ
 
(86) Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan akhirat, maka tidaklah akan diringankan dari mereka siksaan itu, dan tidak­lah mereka akan ditolong.


Dibuka lagi suatu pemungkiran janji dari Bani Israil, yaitu janji mereka dengan Tuhan sebagai pelaksanaan dari janji yang tersebut tadi. Janji hidup rukun sekeluarga dan sekaum. Kalau terjadi selisih hendaklah diselesaikan dan didamaikan dengan baik :

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ لاَ تَسْفِكُوْنَ دِمَاءَكُمْ"
 
Dan (ingatlah) tatkala.Kami perbuat perjanjian dengan kamu : Tidak boleh kamu menumpahkan darah kamu. " (pangkal ayat 84).
Demikan padatnya janji itu, sehingga jika ada darah tertumpah karena aniaya, tidak adalah darah kamu juga. Darah saudaramu adalah darah kamu sendiri, tidak boleh kamu tumpahkan, tidak boleh kamu bunuh.

وَلاَ تُخْرِجُوْنَ أَنْفُسَكُم مِّنْ دِيَارِكُمْ
 
"dan tidak boleh kamu mengeluarkan diri-diri kamu dari kampung halaman kamu. "

Jika timbul sengketa dan permusuhan, sehingga ada anak saudaramu yang kamu usir, itu adalah diri kamu sendiri juga. Demikianlah janji yang telah mereka ikat dengan sepengetahuan kesaksian Tuhan sendiri:

ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ
 
"Kemudian telah ikrar kamu. "

Artinya janji itu telah kamu ikrarkan akan dipegang teguh-teguh tidak akan diubah-ubah lagi.

وَ أَنْتُمْ تَشْهَدُوْن
 
"dan kamupun menyaksikan. - (Ujung ayat 84).

Artinya pemuka-pemuka yang ada waktu itu turut menyaksikan ketika janji diperbuat.
Untuk mengetahui bunyi perjanjian-perjanjian ini, pokok dan uraiannya bertemu di dalam Kitab Peerjanjian Lama yang bernama Kitab Ulangan. Seluruh isi perjanjian itu ada termaktub di dalamnya. Terutama peringatan-peringatan agar mereka sesama mereka hidup bersatu dan berdamai, agar kuat mereka menghadapi musuh-musuh pada negeri yang akan mereka diami sesudah keluar dari Mesir itu.

Janji termaktub dalam kitab mereka, tetapi sebagai janji yang di atas tadi juga. Termaktub, dalam kitab, mereka akui kebenarannya, tetapi mereka langgar dengan semena-mena; ini dijelaskan dalam ayat selanjutnya:

ثُمَّ أَنْتُمْ هَؤُلاَءِ
 
"Kemudian itu kamu, merekapun. " (pangkal ayat 85).

Artinya di antara golongan mereka yang telah berpecah-belah dan bermusuhan.

تَقْتُلُوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَ تُخْرِجُوْنَ فَرِيْقاً مِّنْكُمْ مِّنْ دِيَارِهِمْ
 
"Kamu bunuh diri-diri kamu dan kamu keluarkan sebagian daripada kamu dari kampung halaman mereka. "
 
 inilah yang menjadi kenyataan di antara Bani Israil sendiri di jaman Rasulullah di negeri Madinah itu. Bani Qainuqa' Yahudi membuat perjanjian persahabatan dengan suku Aus dari Arab Madinah. Bani Quraizhah membuat pula perjanjian persahabatan dengan suku Khazraj. Bani Nadhir akhirnya mengikat persahabatan pula dengan suku Khazraj.

Oleh karena di antara Aus dengan Khazraj di jaman Jahiliyah bermusuhan, sampai berperang-perangan , maka pihak Yahudi yang berpecah itu mengambil persahabatan dengan masing-masing pihak untuk menghantam lawannya. Setelah agama Islam datang, Aus dan Khazraj bersatu kembali di bawah pimpinan Rasulullah, namun Bani Israil tetap berpecah.

Setelah di jaman jahiliyah itu pernah terjadi peperangan, maka terjadilah tawan-menawan, dan terjadi pengusiran dari kampung halaman. Terjadilah bunuh-membunuh sesama keturunan, itu sebab di sebut kamu bunuh diri kamu; karena membunuh teman sedarah sama dengan membunuh diri sendiri.

تَظَاهَرُوْنَ عَلَيْهِمْ بِالْإِثْمِ وَ الْعُدْوَانِ
 
"Berbantu-bantuan kamu atas mencelakakan mereka dengan dosa dan permusuhan "

Maka kalau orang lain berbantu-bantuan pula, tetapi atas dosa dan permusuhan. Maka janji yang telah kamu ikrarkan di muka Allah dan dengan penuh kesaksian itu telah kamu injak-injak sendiri.

وَ إِنْ يَأتُوْكُمْ أُسَارَى تُفَادُوْهُمْ
 
"Padahal jika mereka datang kepada kamu sebagai orang-orang tawanan , kamu tebus mereka. "

Setelah terjadi peperangan Bani Quraizhah dan Bani Qainuqa' yang kedua belah pihaknya bersekutu dengan kabilah Arab yang bermusuhan pula, yaitu Aus dan Khazraj, kalau ada orang Bani Israil tertawan oleh pihak Arab, segera kamu tebus mereka dari dalam tawanan.

Jika ditanya mengapa ditebus ? Kamu jawab, tidaklah pantas seorang keturunan darah Bani Israil menjadi tawanan. Sebab yang demikian itu sangat hina dalam pandangan Taurat. Itulah maksud ayat:

وَ هُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ
 
"Padahal telah diharamkan atas kamu mengeluarkarc mereka. "

Artinya, mengapa dalam hal menebus mereka dari tawanan itu kamu kembali memegang isi Taurat ? Padahal mengeluarkan mereka dari kampung halaman mereka dan memerangi merekapun diharamkan atas kamu oleh Kitab Taurat itu juga ? Seketika menebus kamu berpegang teguh pada Taurat, tetapi sebab-sebab mengapa mereka tertawan, yaitu perpecahan di antara kamu tidak kamu ingat. Hendaknya tutuplah pangkal perpecahan sesama sendiri ini sejak bermula, jangan hanya di ujung saja memegang Taurat, sedang di pangkal telah bocor.

أَفَتُؤْمِنُوْنَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَ تَكْفُرُوْنَ بِبَعْضٍ
 
"Apakah kamu mempercayai sebagian Kitab dan kamu kafir dengan yang sebagian (lagi) ?"

Kamu tebus saudaramu dari tawanan, karena beriman kepada sebagian daripada isi kitab; sedang yang sebagian lagi, yaitu supaya jangan bunuh-membunuh dan usir-mengusir tidak kamu jalankan. Kemudian dijelaskan Tuhanlah akibat kecelakaan bagi mereka karena memegang isi kitab dengan timpang itu:

فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلاَّ خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
 
"Maka tidaklah ada ganjaran bagi orang-orang yang berbuat demikian daripada kamu, melainkan kehinaan dalam kehidupan di dunia ini. "

Sebab isi kitab tidak lagi kamu pegang dengan sungguh-sungguh dan janji dengan Tuhan telah kamu permurah-murah. Kehinaan akan menimpa kamu di dunia ini, sebab kesatuanmu telah pecah. Tuhan mempunyai undang-undang sendiri terhadap pergaulan manusia di dunia ini.

Masyarakat yang sudah seperti demikian tidak diharap akan dapat mengangkat muka lagi. Mereka akan jatuh hina. Dan dalam masa sepuluh tahun Nabi kita s.a.w di Madinah, memang satu demi satu hancur kekuatan Bani Israil itu karena salah mereka sendiri. Yang sedianya tidak akan kejadian kalau bukan kerusakan-kerusakan jiwa di kalangan mereka:

وَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّوْنَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ
 
"Dan pada hari kiamat akan dikemhalikczn mereka kepada sesangat-sangat azab. "
Karena segala janji dimungkiri, Kitab Suci diubah-ubah, perintahNya tidak dijalankan dan di antara sesama sendiri bermusuh-musuhan.

وَ مَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ
 
"Dan tidaklah Allah lengah daripada apa  yang kamu kerjakan. " (ujung ayat 85).

Peringatan di ujung ayat ini adalah bayangan dari Tuhan terhadap mereka tentang nasib yang akan mereka terima Iantaran segala kesalahan itu. Bani Nadhir kesudahannya diusir habis (Surat al-Hasyr), Bani Quraizhah disapu bersih (Surat al-Ahzab), karena menghianati janji dengan Rasulullah, dan benteng Khaibar dimusnahkan.

أُولَئِكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآَخِرَةِ
 
"Mereka itulah orang-orang yang telah mernbeli kehidupan dunia dengan Akhirat. " (pangkal ayat 86).

Alangkah tepat ungkapan ini ! Untuk merebut hidup dan kemegahan dunia yang fana, kedudukan pendeta ­pendeta, ketinggian dalam pandangan masyarakat pengikut yang bodoh-bodoh, mereka lemparkan isi Taurat mereka oleh karena kalau dituruti isi Taurat pegangan itu sebenar-benarnya niscaya mereka terpaksa menerima al-Qur'an dan mengakui Nabi s.a.w .

Kalau isi Taurat dan al-Qur'an itu mereka ikuti, selamatlah mereka dunia dan akhirat. Apatah lagi di akhirat. Tetapi mereka tidak mau menerima kebahagiaan akhirat itu, untuk mempertahankan kemegahan dunia. Akhirnya akhirat tidak dapat, dunia yang dipertahankan itu hilang pula dari tangan.

فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلاَ هُمْ يُنْصَرُوْ
 
"Maka tidaklah akan diringankan bagi rnereka siksaan itu. "

Baik siksaan dunia dengan kekalahan mereka yang berturut-turut, sehingga akhirnya di jaman Khalifah Umar bin Khathab , sisa-sisa mereka yang tinggalpun disapu bersih,tidak boleh seorang juapun tinggal di jazirah Arab padahal tidaklah mereka dipaksa sekali juga masuk Islam, bahkan mereka diberi kehormatan sebagai "Ahlul Kitab ". Di akhiratpun niscaya azab itu tidak juga akan diringankan.

وَلاَ هُمْ يُنْصَرُوْ
 
"Dan tidaklah mereka akan ditolong. " (ujung ayat 86).

Penolong yang sebenarnya di dalangi kesusahan manusia hanyalah Tuhan. Tetapi kalau Tuhan yang didurhakai, siapa orang lain yang akan sanggup menolong ?
Dan kalau kita pikirkan lagi, orang Yaludi di seluruh dunia di jaman sekarang hanyalah kira-kira 15 juta banyaknya. Sedangkan kaum Muslimin menurut catatan setengah pencatat telah mencatat jumlah sampai 50O juta , tersebar di seluruh tanah yang penting di Timur dan tersebar di mana-mana di dunia.
Berapa kali pula mereka telah terpecah sesama sendiri ? Bukankah seketika orang Islam dikeluarkan dari Spanyol habis-habisan setelah kekalahan Kerajaan Bani-Ahmar di Granada, tidak ada orarng lslam dari negeri lain yang sungguh-sungguh membela ? Bukankah peperangan hebat terjadi 300 tahun yang lalu di antara Kerajaan Islam Turki dengan Kerajaan Islam Persia (Iran) karena pertentangan Mazhab pada lahirnya dan perebutan tanah kuasa pada batinnya ? Dan di saat-saat itu pulalah mulai berkembang penjajahan negara-negara Barat kepada negara-negara Islam.

Moga-moga ayat yang dimulai untuk orang Bani Israil ini yang tinggal tertulis untuk kita, menjadi i'tibar dan perbandingan bagi kita. Karena hukum perjalanan sejarah di dunia ini telah diatur oleh Allah dalam satu aturan yang adil, sebagaimana yang banyak ditulis oleh seorang ahli filsafat sejarah Islam sendiri Allamah Ibnu Khaldun. Moga-moga kita kembali dengan berpedoman kepada al-Qur'an.





Referensi :
 http://kongaji.tripod.com/myfile/al-baqoroh_ayat_84-86.ht

Tidak ada komentar:

Posting Komentar