Rabu, 26 September 2012

Sayyidah Robi'ah al-adawiyah RA



سيدتى رابعة العدوية رضى الله عنها

SAYYIDAH ROBI’AH AL ADAWIYYAH RA.

Ini adalah paling masyhur-masyhurnya wali putri, ahli beribadah siang malam, dan seorang gembong mahabbah/ cinta kepada Alloh sampai beliau tidak sempat bersuami selama hidupnya menurut riwayat yang masyhur. Ayah dan ibunya orang yang solih dan solihha yang sangat melarat dan di karuniai anak putri-putri semua lalu hamil lagi dan keluarlah Sayyidah Robi’ah ini. Di waktu akan melahirkan anak keempat ini, minyak untuk menyalakan lampu dan untuk meminyaki pusarnya saja tidak punya maka sang ibu menyuruh suaminya supaya meminta kepada tetangganya. Akan tetapi suaminya bersemboyan kepada Allah tidak akan minta apa saja kepada orang lain, maka hanya dengan pura-pura berangkatlah sang suami menujuh tetangganya lalu pulang dan melapor bahwa tetangganya tak ada yang mau membuka pintunya. Dalam suasana yang krisis ini kemudian sang suami tertidur dan bermimpi di temui kanjeng Nabi SAW. Berpesan: jangnlah kamu susah, anakmu perempuan itu kelak akan menjadi ratu kaum putri, besok pagi berangkatlah kamu menuju orang yang bernama ‘ Isa Zaadan gubernur  Basroh sana dan sampaikan lah suratku tulislah begini : kamu setiap malam sholawat 100 kali untukku ( Nabi), kalau setiap malam jum’at 400 kali. Jum’at kemarin kamu lupa tidak membaca maka sebagai tebusanya pembawa surat ini berilah 400 dinar dari uangmu sendiri yang halal. Kemudian sang suami menjalankan begitu dan ternyata di beri uang tadi sebagai tanda syukrnya sang gubernur karna kanjeng Nabi sudi mengingatkan.
Sayyidah Robi’ah ini dari masa kecilnya sudah terdidik baik sekali tekun ‘ibadah dan serba tirakat ( apa punyanya) dan memang terlihat cerdasnya /geniusnya. Dari semenjak kecil kedua orang tuanya sudah meninggal dan kemudian terpisah dengan sanak saudarinya, hidup sendirian dengan selalu senang menekuni ibadah. Kelanjutanya pada situasi yang tidak aman beliau tertangkap perampok kemudian di jual lalu di beli oleh seorang pedagang yang tidak punya prie kemanusian, beliau di jadikan budaknya dan di bebani pekerjaan yang sangat berat, sehingga hidupnya penuh dengan kesengsaraan. Meskipun begitu; siang bekerja berat malamnya untuk bermunajat menghadap diri kepada Allah. Sampai akhirnya di ketahui oleh bosnya dalam suatu malam bosnya terbangun dari tidur kemudian melihat beliau Sayyidah Robi’ah masih sedang bermunajat ke pada Allah. Yang mengherankan bosnya itu melihat suatu Nur di atas kepala Sayyidah Robi’ah terlihat bagaikan lampu  yang menyorot tajam menyinari di sekitar tempat itu. Maka di paginya kejadian itu lalu Sayyidah Robi’ah di merdekakan. Setelah beliau bebas tidak terikat lalu beliau segera memilih thoriqillah / menuju Allah saja. Maka selanjutnya beliau hanya selalu menghadap beribadah dan mahabah kepada Allah tidak mau pekerjaan lainya. Akhirnya beliau kemudian menjadi kondang di butuhkan dan di datangi oleh para ulama dan para zuhhadnya negara basroh karena beliau terlihat sangat hebat dan tinggi kewalianya. Beliau selalu amat takutnya kepada Allah dan pekerjaannya sehari-hari sering menangis dan susah. Air matanya selalu membasahi tempat sujudnya.Kain kafan mayatnya selalu terpasang di depannya.Kalau mendengar sebutan neraka beliau kemudian jatuh pinsan sampai cukup lama.   
Diantara sabda-sabdanya :
استغفارنا يحتاج الى استغفار

Istighfar / minta ampun dan bertaubat kita itu masih membutuhkan diistighfari lagi.
Pernah beliau mendengar keluan Syaikh Sufyan ats Tsauriy, aduh susahku, aduh takutku, beliau lalu menyanggah : aduh,kok amat sedikit kesusahanmu, kalau menang betul-betul susah masak hanya begitu cara hidupmu.
Beliau jikalau di hadiahi apa saja dari orang lain tidak mau, dikembalikan dan berkata : aku sama sekali tidak membutuhkan dunia.
Menurut riwayat yang masyhur beliau sayyidah Robi’ah tidak pernah bersuami. Di dalam kitab Riyadhus Sholihin dan lainnya di terangkan bahwa beliau pernah dilamar oleh Syaikh Hasan al Bashri, beliau memberi jawaban begini : iya boleh mengawiniku asal bisa menjawab 4 pertanyaanku:
1.     Jika aku mati matiku bisa menetapi iman apa tidak ?
2.     Jika telah sampai kubur lalu ditanyai Malaikat Munkar dan Nakir, aku bisa menjawab apa tidak?
3.     Di hari qiyamat ketika para manusia menerima buku catatan amalnya, aku menerimanya dengan tangan kanan apa kiri?
4.     Ketika manusia sama di panggil satu golongan di suruh masuk surga dan yang satu golongan lagi di suruh masuk neraka, aku termasuk golongan yang mana?
Syaikh Hasan Bashri setiap pertanyaan bisa menjawabnya, namun untuk pertanyaan ini : Ini suatu perkara yang ghoib tidak ada orang yang tau kecuali Allah. Maka kemudian Sayyidah Robi’ah Ra berkata: Seseorang yang memprihatinkan 4 perkara ini kok masih sempat memikirkan jodoh.
Diantara keramatnya : 
1.     Pernah beliau mempunyai tanaman terserang belalang, beliau berkata: aduh gusti, lantaran ini Engkau menanggung rizqiku akan tetapi terserahlah, apakah Tuan akan memberi makanan kepada musuh-musuh Tuan atau kepada kekasih-kekasih Tuan. Kemudian belalangnya pergi menghilang semua.
2.     Pernah ketika beliau sedang tidur di rumahnya lalu dimasuki pencuri mengambil pakaiannya kemudian mencari jalan untuk keluar tidak menemukan. Kapan pakaiannya diletakkan pintunya terlihat,  kapan pakaiannya dibawa pintunya tidak kelihatan. Demikian terus sampai terjadi berkali-kali kemudian terdengar suara hatif : tinggalkanlah pakaian Robi’ah,aku selalu menjaganya walaupun dia sedang tidur. Berkata Imam al Buuniy : ini untuk membuktikan firman Allah: 

له معقبا من بين يديه ومن خلفه يحفظو نه من أمر الله

3.     Pada suatu hari pernah bertemu dengan Syaikh Syaiban ar Ro’iya, beliau berkata : aku akan pergi haji. Lalu Syaikh Syaiban tangannya merogoh mengambil emas yang ada didalam kantongnya akan di berikan untuk memberi bekal, lalu Sayyidah mengangkat tangannya ke atas dan seketika itu tangannya penuh dengan emas kemudian beliau berkata : kamu ambil dari kantongmu sendiri, aku ambil dari alam ghoib. Setelah itu lalu pergi haji sendiri-sendiri dengan bertawwakal / tanpa bekal.
4.      Beliau pernah pergi haji dengan mengendarai unta, setelah selesai kemudian pulang, lalu untanya mati sebelum sampai di rumah. Kemudian beliau meminta kepada Allah agar dihidupkan lagi, lalu hidup lagi bisa di kendarai sampai dimuaka pintu rumahnya lalu untanya mati.
Sekian saja, adapun makam beliau berada di BaitulMuqoddas.
Rodhiyalloohu’anhu; Lahal Faatihah.
Wali-wali putri :
            Selain Robi’ah al Adawwiyah ad lagi yang terkenal yaitu  Robi’ah bintu Isma’il istrinya Syaikh Ahmad bin Abil Hawariy wafat pada tahun 135 H. Manaqibnya banyak dan masyhur juga. Diantara kata beliau dengan suaminya: aku senang kawin denganmu bukan karena senang perjejodohan akan tetapi hanya sekedar butuh persaudaraan. Beliau ini sejak dari pergi sampai sore dan semalam suntuk hanya diperuntukkan menekuni ‘ibadah. Dawuhnya : jika seorang hamba itu betul-betul tho’at / taat kepada Allah, maka Allah akan memperlihatkan kejelekan-kejelekannya sendiri lalu dia terpalingkan hanya mengurusi kejelekannya sendiri, tidak kejelekannya orang orang lain. Beliau selamanya berpuasa dan berkata : Orang seperti aku ini tidak patut kalau tidak puasa. Kalau mendengar suara adzan pasti teringat dengan panggilan di hari qiamat. Kalau merasakan udara panas pasti teringat di padang mahsyar. Kadang sering melihat jin pulang pergi kesana kemari, dan melihat bidadari berdampingan di sisinya.
            Ada lagi yang terkenal yaitu Sayyidah Mu’dzah al’Adawiyyah Ra. Beliau ini dalam masa 40 tahun tidak pernah berani melihat keatas / langit karena takut dengan Allah dan sehari semalam sholat sunnahya 600 roka’at. Kalau di waktu siang berkata : Ini hariku akan mati. Kalau malam berkata : Ini malamku akan mati. Tidak pernah tidur sampai mati, jika sampai ketiduran lalu memutar-mutar di rumahnya dan berkata : Hai badan, tidurmu saja tidak takut mati. Sekian rodhiyalloohu’anha wa’an …….

رضى الله عنها وعنهن وأعاد علينا من بركا تهن اللهم أمين لهن
الفاتحة – من الجامع وطبقات

Tidak ada komentar:

Posting Komentar