10 Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia
Posted by orgawam pada Juli 28, 2011
Iseng-iseng ingin mengetahui pondok pesantren terbaik di
Indonesia. Hanya ada satu artikel dari sebuah forum (kaskus). Itu pun
tidak ada kriterianya, sehingga sangat subyektif, dan saya kira lebih
pada terkenal tidaknya.
Anyway.. ke 10 peringkat ini menurut saya ok-lah, kebanyakan cukup terkenal.
Jika anda punya usulan pondok pesantren lain, silakan tambahkan
di komentar. Mohon disertai alasannya. Atau anda punya usulan
kriteria/faktor apa saja yang perlu ditinjau dalam menilai kualitas
sebuah pondok pesantren, silakan tulis di bawah.. sebagai masukan bagi
kami, atau pembaca lain yang ingin study lebih lanjut.
Di samping nama pondok, saya berusaha menampilkan madzab dan faham ajarannya.
.
10 Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia
1. Pondok Pesantren Langitan (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok Pesantren Langitan adalah salah satu lembaga pendidikan Islam
tertua di Indonesia. Berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia
merdeka yaitu tepatnya pada tahun 1852, di Dusun Mandungan, Desa Widang,
Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur. Komplek Pondok Pesantren Langitan
terletak di samping bengawan Solo dan berada di atas areal tanah seluas
kurang lebih 7 hektar.
http://langitan.net/
2. Pondok Pesantren GONTOR (non madzab)
Pondok Gontor didirikan pada 10 April 1926 di Ponorogo, Jawa Timur
oleh tiga bersaudara putra Kiai Santoso Anom Besari. Tiga bersaudara ini
adalah KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Imam Zarkasy
dan yang kemudian dikenal dengan istilah Trimurti.Pada awalnya Pondok
Gontor hanya memiliki Tarbiyatul Atfhfal (setingkat taman kanak-kanak)
lalu meningkat dengan didirikannya Kulliyatul Mu’alimin Al-Islamiah
(KMI) yang setara dengan lulusan sekolah menengah. Pada tahun 1963
Pondok Gontor mendirikan Institut Studi Islam Darussalam (ISID).
http://gontor.ac.id/
3. Pondok Pesantren Daar El-Qolam (non madzab)
Pondok Pesantren Daar el-Qolam (معهد دار القلم للتربية الإسلامية)
adalah sebuah pondok pesantren berlokasi di Desa Pasir Gintung,
Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten yang didirikan
pada tanggal 20 Januari 1968. Pesantren ini adalah gagasan Haji Qasad
Mansyur yang direalisasikan oleh Drs. K.H. Ahmad Rifai Arief
(1942-1997). Setelah K.H. Ahmad Rifa’i Arief meninggal dunia pada
tanggal 15 Juni 1997, pondok ini dilanjutkan oleh K.H. Drs. Ahmad
Syahiduddin, K.H. Adrian Mafatihullah Karim dan Hj. Enah Huwaenah.
Hingga Maret 2009, Pondok Pesantren Daar el-Qolam merupakan pondok
pesantren terbesar sedaerah Banten, dengan jumlah santri 4298 jiwa.
http://www.daarelqolam.ac.id/mp/welcome.aspx
4. Pondok Pesantren DARUNNAJAH (non madzab)
Pada tahun 1942 K.H. Abdul Manaf Mukhayyar mempunyai sekolah Madrasah
Al-Islamiyah di Petunduhan Palmerah. Tahun 1959 tanah dan madrasah
tersebut digusur untuk perluasan komplek Perkampungan Olah Raga Sea
Games, yang sekarang dikenal dengan komplek Olah Raga Senayan. Untuk
melanjutkan cita-citanya, maka diusahakanlah tanah di Ulujami.
Tahun 1960, didirikan Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI),
dengan tujuan agar di atas tanah tersebut didirikan pesantren. Periode
inilah yang disebut dengan periode cikal bakal, sebagai modal pertama
berdirinya Pondok Pesantren Darunnajah.
http://darunnajah.com/
5. Pondok Pesantren Tebuireng (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok Pesantren Tebuireng adalah salah satu pesantren terbesar di
Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh KH. Hasyim
Asy’arie pada tahun 1899. Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan
agama Islam, ilmu syari’at, dan bahasa Arab, pelajaran umum juga
dimasukkan ke dalam struktur kurikulum pengajarannya. Pesantren
Tebuireng telah banyak memberikan konstribusi dan sumbangan kepada
masyarakat luas baik, terutama dalam dunia pendidikan Islam di
Indonesia.
http://www.tebuireng.net/
6. Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
pada 24 Nopember 1925 didirikan pondok pesantren di Desa Kesugihan,
Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, yang kemudian dikenal dengan
nama pondok pesantren Kesugihan. Kepemimpinan ponpes ini kemudian
dilanjutkan oleh KH Ahmad Mustholih dan KH Chasbulloh Badawi, putra
pendiri.
7.Ponpes Asy Syafi’iah Nahdatul Wathon (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Maulana al-Syaikh Tuan Guru Kyai Hajji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Muhammad Zainuddin Abdul Madjid belajar di Tanah Suci Mekah selama 13
tahun kemudian kembali ke Indonesia atas perintah dari guru beliau yang
paling di kagumi, yakni Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath, pada tahun
1934. Setiba di Pulau Lombok beliau mendirikan Sekembali dari Tanah Suci
Mekah ke Indonesia mula-mula beliau mendirikan pesantren al-Mujahidin
pada tahun 1934 M. kemudian pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/22
Agustus 1937 M. beliau mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah
Islamiyah (NWDI). Madrasah ini khusus untuk mendidik kaum pria. Kemudian
pada tanggal 15 Rabiul Akhir 1362 H/21 April 1943 M. beliau mendirikan
madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) khusus untuk kaum
wanita. Kedua madrasah ini merupakan madrasah pertama di Pulau Lombok
yang terus berkembang dan merupakan cikal bakal dari semua madrasah yang
bernaung di bawah organisasi Nahdlatul Wathan. Dan secara khusus nama
madrasah tersebut diabadikan menjadi nama pondok pesantren ‘Dar
al-Nahdlatain Nahdlatul Wathan’. Istilah ‘Nahdlatain’ diambil dari kedua
madrasah tersebut. Beliau aktif berdakwah keliling desa di Pulau Lombok
dan mengajar.
http://www.nahdlatulwathan.org/
7. Pondok Pesantren Al Mu’min (wahabiyah)
pondok Pesantren Al Mu’min adalah sebuah pesantren di Ngruki, Solo
yang didirikan oleh “enam serangkai”: Abdullah Sungkar, Abu Bakar
Ba’asyir, Yoyok Rosywadi, Abdullah Baradja, Abdul Qohar H. Daeng Matase,
dan Hasan Basri.
Pondok ini berdiri sejak tahun 1974 di lokasinya hingga sekarang, di selatan terminal angkutan dalam kota Surakarta, Terminal Tipes, namun berada di wilayah administrasi Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo. Setahun sebelumnya ia merupakan sebuah kelompok pengajian kekeluargaan (usrah). Unit dakwah awalnya adalah sebuah siaran radio non-komersial.
Pondok ini berdiri sejak tahun 1974 di lokasinya hingga sekarang, di selatan terminal angkutan dalam kota Surakarta, Terminal Tipes, namun berada di wilayah administrasi Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo. Setahun sebelumnya ia merupakan sebuah kelompok pengajian kekeluargaan (usrah). Unit dakwah awalnya adalah sebuah siaran radio non-komersial.
8. Pondok Pesantren Al Khairaat (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
guru besar alalamah sayid idrus bin salim aljufri pendiri sebuah
yayasan lembaga pendidikan islam alkahirat, beliau di lahirkan di taris,
hadramaut pada14 sya’ban 1309 H bertepatan dengan 15 maret 1881 M,
ulama hadramaut yang berhijrah ke indonesia dan menetap di palu
(sulawesi tengah). yayasan alkahiraat, yang kini telah memiliki cabang
lebih dari 1800 madrasah dan sekolah, terdiri dari TK, SD, SMP, SMA,
SMK, MI, MTS, MA, hingga Universitas.
9.Pondok pesantren Putri Al Kenaniyah (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok pesantren ini diresmikan pada tanggal 4 Sya’ban 1414 H/ 16
Januari 1944 M, oleh para Alim Ulama, diantaranya adalah mantan presiden
RI ke 4 Bapak KH. Abdurrahman Wahid, KH. Syamsuri Badawi dan KH. Zayadi
Muhajir serta beberapa tokoh masyarakat disekitar Kecamatan Pulo Gadung
Jakarta Timur.
10. Pondok Pesantren La Tansa (non madzab)
Pondok Pesantren La Tansa adalah sebuah pondok pesantren modern yang
terletak di daerah Parakansantri, Cipanas, Lebak, Banten. Pesantren ini
didirikan oleh Drs. K.H. Ahmad Rifa’i Arief (Almarhum) yang bertindak
juga sebagai pemimpin pesantren Daar el-Qolam (Pasir Gintung, Jayanti,
Tangerang) saat itu. Kini, setelah pendiri wafat, Pesantren La Tansa
dipimpin oleh K.H. Adrian Mafatihullah Karim, MA dan K.H. Sholeh, S.Ag,
MM. Lembaga ini bernaung di bawah Yayasan La Tansa Mashiro, yang juga
didirikan oleh Drs K.H. Ahmad Rifa’i Arief.
.
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4475167
Tidak ada komentar:
Posting Komentar