KH Idam Chalid |
Lahir di
Setui, Kalimantan Selatan pada 1921. Belajar di sebuah sekolah pendidikan guru
setempat dan kemudian di pondok pesantren modern Gontor (Ponorogo, Jawa Timur).
Memulai karier politiknya sebagai ketua cabang Masyumi lokal di Kalimantan
Selatan pada 1944. Pada 1947 menjadi anggota Dewan regional yang disponsori
Belanda pada 1949-1950 anggota parlemen Republik Federal, dan pada 1955
terpilih menjadi anggota DPR dengan tiket NU. Diangkat menjadi Wakil Perdana
Menteri dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo kedua (1956-1957), dan pada tahun yang
sama menjadi ketua umum Tanfidziyah NU, posisi yang terus dipegangnya sampai
dia dibujuk mengundurkan diri pada 1982.
Diangkat
menjadi wakil ketua DPA oleh Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin. Walaupun
mempunyai hubungan dekat dengan Orde Lama, dia menjadi menteri pada Kabinet
Orde Baru pertama (sebagai Menteri Kesejahteraan Rakyat 1967-1970. ke- mudian
Menteri Sosial 1970-1971), dan ketua DPR dan MPR setelah pemilu Orde Baru yang
pertama (1971-1977). Jabatan-jabatan tinggi ini diikuti dengan jabatan sebagai
presiden PPP (sampai 1989) dan posisi kehormatan sebagai ketua DPA (1977-83).
Dia secara formal duduk dalam kepengurusan organisasi tarekat NU, tetapi baru
memegang posisi ini secara serius sejak 1984. Ketika buku ini ditulis,
jabatannya sebagai pimpinan organisasi tarekat ini merupakan satu-satunya
posisi penting yang dipegangnya.
(Tempo 1981:99; 1986:144-5).
(Tempo 1981:99; 1986:144-5).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar