Jumat, 23 Mei 2014

Penyakit Diabetes Melitus


               Diabetesmellitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien tersebut.

             Diabetes mellitus (DM) dibagi menjadi beberapa tipe. DM tipe I biasanya menimbulkan gejala sebelum usia pasien 30 tahun, walaupun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien DM tipe I memerlukan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya. DM tipe II biasanya dialami saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, dan pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuh, kecuali pada keadaan-keadaan tertentu. Tipe DM lainnya adalah DM gestasional, yakni DM yang terjadi
pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut.

              Saat ini jumlah pasien DM tipe II semakin meningkat, dikarenakan pola hidup yang semakin tidak sehat, misalnya kurang aktivitas fisik serta pola makan yang tidak sehat. Faktor risiko untuk DM tipe II antara lain: genetik, lingkungan, usia tua, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat DM gestasional, serta ras atau etnis tertentu.

Gejala DM tipe II antara lain:
  • rasa haus yang berlebih,
  • buang air kecil lebih sering (frekuensi terbangun dari tidur untuk berkemih saat malam hari menjadi lebih sering dari biasanya),
  • banyak makan,
  • penurunan berat badan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas
             Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan kadar gula darah, yakni gula darah setelah puasa 8 jam atau gula darah sewaktu.

               Yang penting dilakukan oleh pasien DM adalah mengontrol kadar gula darahnya. Kadar gula darah yang tidak terkontrol (selalu tinggi, atau kadang tinggi kadang rendah, atau terlalu rendah) dapat menimbulkan komplikasi pada pasien DM. Komplikasi jangka pendek misalnya hipoglikemia, yaitu keadaan di mana kadar gula darah yang terlalu rendah (<70 mg/dl). Gejala yang dirasakan pada saat pasien hipoglikemia adalah berkeringat, jantung berdebar, rasa lapar, dan gemetar. Jika tidak diterapi segera, pasien dapat kehilangan kesadaran, meracau dan kejang-kejang. Komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi biasanya melibatkan pembuluh darah besar maupun kecil serta sistem saraf. Komplikasi dapat mengenai organ-organ vital seperti otak, jantung, ginjal, mata, persarafan dan lain-lain, sehingga diperlukan pemeriksaan rutin secara teratur.
Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan tubuh Anda dengan pola hidup sehat (makan makanan sehat, olahraga teratur, istirahat cukup, pikiran sehat).

Read more: http://diabetesmelitus.org/penyakit-diabetes-melitus/#ixzz30tqX0uwP
http://diabetesmelitus.org/penyakit-diabetes-melitus/

dr. Regina


Pengertian Dan Penyebab Penyakit Diabetes Mellitus




Definisi

Diabetes Mellitus adalah penyakit yang mempengaruhi gula darah, hal ini terjadi karena glukosa (gula sederhana) di dalam darah terlalu tinggi. Sehingga tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan benar atau tidak sempurna. Dalam kinerjanya, makanan setelah cenderung membuat glukosa darah meningkat dan akan merangsang pankreas untuk memproduksi insulin. Insulin bergerak membuat gula ke dalam sel untuk diubah menjadi energi atau sebagai cadangan energi. Namun, jika terlalu banyak glukosa dalam darah sulit untuk membuat insulin bekerja dengan baik. Hal ini dapat terjadi biasanya pada orang yang memiliki usia lebih dari 30 tahun atau lebih tua. Dengan kurangnya aktivitas yang mengeluarkan energi dapat menjadi pemicu tumbuhnya penyakit mellitus. Kadar gula darah dalam batasan normal adalah antara 70-110mg/liter.

Menyebabkan

Penyebab diabetes biasanya karena hasil insuli tidak cukup untuk mengakomodasi kadar gula dan sel-sel tubuh tidak merespon insulin. Dan ini biasanya terjadi karena kandungan lemak yang besar dalam tubuh tidak sempurna karena kurangnya aktivitas setiap hari. Penyebab lainya biasanya dikarenakan:

- Kurangnya insulin karena virus atau faktor gizi pada saat anak-anak tidak memadai.

- Pengaruh genetik atau keturunan

- Terjadinya obesitas

- Tingginya kadar kortikosteroid

- Adanya kehamilan yang membuat kurangnya kadar insulin dalam darah

- Tubuh racun yang mempengaruhi kinerja insulin


Gejala Penyakit Diabetes Insulin

-Kelebihan gula darah di atas 160-180 mg / dl, membuat urin dicampur dengan gula.

-Ketika gula darah berada dalam tekanan yang lebih tinggi akan terjadi poliuri

-Terjadinya polidipsia atau haus berlebihan

-Terjadinya penurunan berat badan

-Penglihatan kabur, mual dan pusing,

-Kurangnya daya tahan tubuh karena terlalu banyak berolahraga yang dilakukan secara tidak teratur

               Semua sel dalam tubuh manusia membutuhkan gula agar dapat bekerja dengan normal. Gula dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh dengan bantuan hormon insulin. Jika jumlah insulin dalam tubuh tidak cukup, atau jika sel-sel tubuh tidak memberikan respon terhadap insulin (resisten terhadap insulin), maka akan terjadi penumpukan gula di dalam darah. Hal inilah yang terjadi pada pasien diabetes melitus.

                  Diabetes mellitus, atau yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis, adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh:
  • ketidakmampuan organ pankreas untuk memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup, atau
  • tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah dihasilkan oleh pankreas secara efektif, atau
  • gabungan dari kedua hal tersebut.
              Pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol, akan terjadi peningkatan kadar glukosa (gula) darah yang disebut hiperglikemia. Hiperglikemia yang berlangsung dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan serius pada sistem tubuh kita, terutama pada saraf dan pembuluh darah. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah pasien diabetes mellitus.

Diabetes mellitus dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
  • Diabetes melitus tipe 1, yakni diabetes mellitus yang disebabkan oleh kurangnya produksi insulin oleh pankreas.
  • Diabetes melitus tipe 2, yang disebabkan oleh resistensi insulin, sehingga penggunaan insulin oleh tubuh menjadi tidak efektif.
  • Diabetes gestasional, adalah hiperglikemia yang pertama kali ditemukan saat kehamilan.
             Selain tipe-tipe diabetes melitus, terdapat pula keadaan yang disebut prediabetes. Kadar glukosa darah seorang pasien prediabetes akan lebih tinggi dari nilai normal, namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes melitus. Yang termasuk dalam keadaan prediabetes adalah Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) dan Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT). Keadaan prediabetes ini akan meningkatkan risiko seseorang untuk menderita diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung atau stroke.

Read more: http://diabetesmelitus.org/definisi-tipe-diabetes/#ixzz31ShHskQN

10 Tips Mencegah Diabetes Mellitus

10 Tips Mencegah Diabetes Mellitus – Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit utama. Diperkirakan lebih dari 15 juta orang di Indonesia menderita penyakit ini, menjadikan Indonesia negara keempat di dunia dalam jumlah penderita diabetes. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk memahaminya dengan benar. Berikut adalah artikel mengenai diabetes dan 10 tips mencegah diabetes mellitus, selamat meyimak

10 tips mencegah diabetes mellitus Bila Anda berusia di atas 45 tahun, atau lebih muda namun berisiko tinggi terkena diabetes (misalnya, karena salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki diabetes atau berat badan Anda di atas normal). Waspadalah! Diabetes selalu mengintai Anda. Semakin hari, semakin banyak orang Indonesia yang menderita diabetes tipe-2 (diabetes yang dimulai pada saat dewasa). Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah penderita diabetes tipe-2 di Indonesia meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan pada 2010 lalu mencapai 21,3 juta orang. Bandingkan dengan tahun 2000, yang jumlah penderitanya baru mencapai 8,4 juta orang.

Diabetes tipe-2 dikaitkan dengan kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin. Meskipun ada unsur gangguan sekresi insulin dari sel-sel beta pankreas, cacat utamanya adalah ketidakmampuan tubuh untuk merespon insulin dengan baik. Pankreas telah bekerja keras untuk memproduksi insulin lebih banyak, tetapi jaringan tubuh (misalnya, otot dan sel-sel lemak) tidak merespon dan tidak peka terhadap insulin. Pada titik ini, diabetes terjadi di mana kadar gula darah melambung di atas normal. Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi pada akhirnya akan menimbulkan banyak komplikasi kesehatan yang serius.Morro Bay, CA High School Physical Education class – teen girls run up and down the Morro Strand State Beachphoto © 2009 Mike Baird | more info (via: Wylio)

10 Tips Mencegah Diabetes Mellitus

          Untungnya, Anda bisa mencegah diabetes tipe-2 melalui perubahan gaya hidup. Membuat beberapa perubahan sederhana dalam gaya hidup Anda sekarang dapat membantu Anda mencegah dan mengendalikan diabetes. Berikut ini adalah 10 tips mencegah diabetes mellitus :

1. Lakukan lebih banyak aktivitas fisik

        Ada banyak manfaat berolahraga secara teratur. Latihan olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada pria yang diikuti selama 10 tahun, untuk setiap 500 kkal yang dibakar per minggu melalui latihan, ada penurunan 6% risiko relatif untuk pengembangan diabetes. Penelitian itu juga mencatat manfaat yang lebih besar pada pria yang lebih gemuk.

            Dengan meningkatkan olahraga, tubuh menggunakan insulin lebih efisien sampai 70 jam setelah latihan. Jadi, berolahraga 3-4 kali seminggu akan bermanfaat pada kebanyakan orang. Penelitian menunjukkan bahwa baik latihan aerobik dan latihan ketahanan dapat membantu mengendalikan diabetes, tapi manfaat terbesar berasal dari program fitness yang meliputi keduanya. Perlu dicatat bahwa banyak manfaat olahraga independen terhadap penurunan berat badan. Namun, bila dikombinasikan dengan penurunan berat badan, keuntungannya meningkat secara substansial.

2. Dapatkan banyak serat dalam makanan

               Makanan berserat tidak hanya mengurangi risiko diabetes dengan meningkatkan kontrol gula darah tetapi juga menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga berat badan ideal dengan membantu Anda merasa kenyang. Makanan tinggi serat antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Salah satu makanan tinggi serat yang terbukti dapat mengendalikan diabetes adalah dedak padi atau bekatul.
3. Makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian

Meskipun tidak jelas mengapa, biji-bijian dapat mengurangi risiko diabetes dan membantu menjaga kadar gula darah. Dalam sebuah studi pada lebih dari 83.000 perempuan, konsumsi kacang-kacangan (dan selai kacang) tampaknya menunjukkan beberapa efek perlindungan terhadap pengembangan diabetes. Wanita yang mengkonsumsi lebih dari lima porsi satu-ons kacang per minggu menurunkan resiko terkena diabetes dibandingkan wanita yang tidak mengkonsumsi kacang sama sekali.
4. Turunkan berat badan

Sekitar 80% penderita diabetes kegemukan dan kelebihan berat badan. Jika Anda kelebihan berat badan, pencegahan diabetes dapat bergantung pada penurunan berat badan. Setiap kg Anda kehilangan berat badan dapat meningkatkan kesehatan Anda. Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang kegemukan mengurangi risiko diabetes mereka sebesar 16 persen untuk setiap kilogram berat badan yang hilang. Juga, mereka yang kehilangan sejumlah berat setidaknya 5 sampai 10 persen berat badan awal dan berolahraga secara teratur mengurangi risiko diabetes hampir 60 persen dalam tiga tahun.
5. Perbanyak minum produk susu rendah lemak

Data mengenai produk susu rendah lemak tampaknya berbeda-beda, tergantung apakah Anda gemuk atau tidak. Pada penderita obesitas, semakin banyak susu rendah lemak yang dikonsumsi, semakin rendah risiko sindrom metabolik. Secara khusus, mereka yang mengkonsumsi lebih dari 35 porsi produk susu tersebut seminggu memiliki risiko jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang mengkonsumsi kurang dari 10 porsi seminggu. Menariknya, hubungan ini tidak begitu kuat pada orang yang ramping.
6. Kurangi lemak hewani

Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 42.000 orang, diet tinggi daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak, dan permen, dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes hampir dua kali dari mereka yang makan diet sehat. Hal ini independen terhadap berat badan dan faktor-faktor lain.
7. Kurangi konsumsi gula

Konsumsi gula saja tidak terkait dengan pengembangan diabetes tipe 2. Namun, setelah disesuaikan dengan berat badan dan variabel lainnya, tampaknya ada hubungan antara minum minuman sarat gula dan pengembangan diabetes tipe 2. Wanita yang minum satu atau lebih minuman bergula sehari memiliki hampir dua kali lipat risiko terkena diabetes daripada wanita yang minum satu per bulan atau kurang.
8. Berhenti merokok

Merokok tidak hanya berkontribusi pada penyakit jantung dan menyebabkan kanker paru-paru tetapi juga terkait dengan perkembangan diabetes. Merokok lebih dari 20 batang sehari dapat meningkatkan risiko diabetes lebih dari tiga kali lipat dari orang yang tidak merokok. Alasan tepatnya untuk hal ini belum diketahui dengan baik. Kemungkinan merokok secara langsung menurunkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin. Selain itu, ada juga hubungan antara merokok dan distribusi lemak tubuh. Merokok cenderung mendorong bentuk tubuh “apel” yang merupakan faktor risiko untuk diabetes.
9. Hindari lemak trans

Hindari mengkonsumsi lemak trans (minyak sayur terhidrogenasi) yang banyak digunakan pada produk olahan dan makanan cepat saji. Mereka telah menunjukkan berkontribusi pada penyakit jantung dan juga dapat menyebabkan diabetes tipe- 2.
10. Dapatkan dukungan

Dapatkan teman, keluarga atau sekelompok orang untuk membantu Anda dalam mencegah diabetes. Mereka dapat mendukung Anda dalam memempertahankan gaya hidup sehat baru Anda.
Rekomendasi Pengobatan Diabetes Mellitus >> Obat Tradisional DiabetesMelitus

Obat Tradisional Diabetes MelitusJus kulit manggis XAMthone Plus adalah obat herbal multi khasiat, salah satunya mampu dijadikan sebagai pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes mellitus. Dengan bahan alami dari keseluruhan buah manggis (manggis dan kulitnya), apel, anggur, bunga rosella dan madu poliflora, menjadikan khasiat XAMthone Plus semakin kuat dengan rasa segar manis asam yang khas.

Buah manggis mengandung konsentrasi antioksidan yang tinggi, karbohidrat, dan serat. Selain itu juga, kaya akan vitamins dan minerals. Karena sifat ini, dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, sistem kekebalan tubuh, dan membantu tubuh untuk memerangi kekurangan dan penyakit secara alami.

Sekarang mari kita kembali ke hubungan antara manggis dan diabetes. Kedua telah dikaitkan untuk beberapa waktu dan diyakini bahwa buah manggis dapat membantu menurunkan tingkat gula darah. Menurut Dr.Templeman, meskipun percobaan laboratorium uji coba manusia tidak cukup atau belum ada, dia yakin dengan hasil klinis bahwa xanthones (antioksidan ampuh yang ditemukan di pericarp dari manggis) bertindak untuk mengurangi resistensi insulin, yang rusak dalam diabetes tipe 2. Selain itu, Jerman memperlakukan neuropati perifer dengan antioksidan, dan semua menuju untuk komplikasi penderita diabetes akibat kerusakan radikal bebas. Oleh karena itu, masuk akal untuk menyimpulkan bahwa kekuatan antioksidan manggis juga terlihat dalam hasil yang telah dilaporkan.

Diabetes melitus  (DM) tipe 1 merupakan penyakit autoimun dimana sistem pertahanan tubuh menyerang dan merusak sel-sel yang memproduksi hormon insulin sehingga pankreas tidak dapat memproduksi hormon tersebut. Padahal insulin dibutuhkan untuk mengendalikan kadar gula dalam darah dengan cara membantu glukosa masuk ke sel-sel tubuh sehingga dapat digunakan sebagai energi untuk beraktivitas.
      Proses autoimun dapat terjadi berkaitan dengan kerusakan gen tertentu yang dapat diturunkan dari orangtua kepada anak, namun ini hanya 10% dari kasus DM 1. Kerusakan gen juga dapat terjadi spontan akibat infeksi, polusi, radiasi, atau konsumsi obat. Oleh karena itu, penyakit DM tipe 1 pada anak merupakan penyakit yang tidak bisa dicegah atau disembuhkan, tapi bisa dikendalikan.
      Jika terkontrol, DM tipe 1 tidak mengganggu kecerdasan dan perkembangan si kecil. Mengendalikan kadar gula darah pada DM tipe 1 dilakukan dengan cara:
  • Pemberian insulin setiap hari seumur hidup. Mutlak diperlukan karena tubuh tidak bisa memproduksi insulin. Yang paling efektif adalah melalui suntikan di bawah kulit.
  • Memeriksa kadar gula darah setiap hari, untuk mengetahui cukup tidaknya dosis insulin yang diberikan.
  • Pengaturan pola makan. Jadwal makan harus teratur, anak penderita DM tipe 1 harus makan makanan sehat dan boleh makan jenis-jenis makanan lain yang mereka sukai asal tetap memperhatikan jumlah makanan yang dimakan, kadar gula darah, dan jumlah insulin yang digunakan.
  • Olahraga. Selain untuk menjaga kebugaran anak, olahraga juga dapat menurunkan kebutuhan insulin serta meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.

Gejala Diabetes Tipe 2

Posted by Gejala Diabetes

               Dari sisi genetis, diabetes tipe 2 lebih mungkin diwariskan ketimbang diabetes tipe 1 dan sering kali mempengaruhi beberapa anggota keluarga yang sama. Gambaran yang perlahan-lahan muncul menunjukkan bahwa ada berbagai bentuk diabetes tipe 2.

               Genetika bentuk langka dari diabetes yang diwariskan disebut MODY, telah diteliti secara sangat mendalam dan meningkatkan pemahaman  kita terhadap diabetes. Namun, penemuan ini tidak berlaku unutk sebagai orang dengan diabetes tipe 2.

            Terdapat bukti bahwa anggota keluarga yang berisiko dapat menunda terjadinya diabetes dengan melakukan olahraga teratur, menurunkan berat badan, dan meminum obat.
Mereka harus melakukan tes gula darah segera setelah ada gejala yang relevan sehingga diabetes dapat dideteksi dan diobati secara dini.
              
           Sebuah proyek penelitian besar selama 20 tahun telah mempelajrai hubungan antara kembar identik dengan diabetes. Hasil penelitian tersebut menunjukkan perbedaan cara diabetes tipe 1 dan tipe 2 diwariskan. Jika Anda memiliki saudara kembar identik dengan diabetes tipe 1, Anda memiliki peluang 50% terkena diabetes. Di sisi lain, jika Anda terkena diabetes 2 (sangat tidak biasa terjadi pada usia 11 tahun).

Gejala-gejala

           Penderita diabetes kerap merasa selalu haus dan sering buang air kecil. Tanda-tanda awal diabetes pada usia muda adalah rasa haus dan kehilangan berat badan. Kedua gejala tersebut saling tekait dan saling mengarah satu sama lain. Hal pertama yang salah adalah peningkatan jumlah uirne. Biasanya kita mengeluarkan sekitar 1,5 liter urine per hari, tetapi penderita diabetes yang tidak terkontrol dapat memproduksi lima kali jumlah tersebut.

            Pengeluaran urine terus-menerus akan membuat tubuh kekurangan cairan dan sensasi rasa haus merupakan peringatan bahwa mereka akan menjadi sangat dehidrasi, kecuali mereka cukup minum untuk mengganti jumlah urine yang keluar. Tentu saja orang yang tidak menderita diabetes juga dapat mengeluarkan air seni dalam jumlah besar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar