Sabtu, 14 September 2013

makalah Bilangan asam



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LatarBelakang
Bilangan asam adalah ukuran dari jumlah asam lemak bebas, serta dihitung berdasarkan berat molekul dari asam lemak atau campur anasam lemak . Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah milligram KOH yang digunakan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak ataul emak. Bilangan asam yang besar menunjukkan asam lemak bebas yang besar pula, yang berasal dari hidrolisa minyak atau lemak, ataupun karena proses pengolahan yang kurangbaik. Makin tinggi bilangan asam, maka makin rendah kualitasnya.
Penentuan bilangan asam dipergunakan untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak atau lemak. Besarnya bilangan asam tergantung dari
kemurnian dan umur dari minyak atau lemak tersebut.
      Analisa minyak dan lemak yang umumnya banyak dilakukan dalam bahan makanan adalah penentuan sifat fisik maupun kimiawi yang khas mencirikan sifatnya tertentu sehingga dapat dianalisa dengan bilangan asam pada suatu sampel.

1.2  Tujuan
·         Mengetahui cara penetapan bilangan asam
·         Mengetahui kualitas minyak
·         Mengetahui kadar bilangan asam pada minyak yang di uji




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam banyak literatur ilmiah dipakai istilah lipid yang berarti lemak, minyak atau unsur yang menyerupai lemak yang didapat dalam pangan dan digunakan dalam tubuh. Lemak mengandung lebih banyak karbon dan lebih sedikit oksigen dari pada karbohidrat. Oleh karena itu lebih banyak mempunyai nilai tenaga (Sudarmadji, 1989).
Minyak merupakan salah satu zat makanan yang penting bagi kebutuhan tubuh manusia. Selain itu minyak juga merupakan sumber energi dimana satu gram minyak dapat menghasilkan 9 kkal (Winarno, 2002). Minyak (nabati) mengandung
asam lemak tak jenuh dan beberapa asam lemak esensial seperti asam olet, linolet dan linolenat (Ketaren, 1986).
Minyak berperan penting bagi pengolahan bahan pangan, kerena minyak mempunyai titik didih yang tinggi (±200oC). Oleh karena itu minyak dapat digunakan untuk menggoreng makanan sehingga bahan yang digoreng menjadi kehilangan kadar air dan menjadi kering. Selain itu pula minyak dapa juga memberikan rasa yang gurih dan aroma yang spesifik (Sudarmaji, 1996).
Kandungan asam lemak bebas dalam minyak yang bermutu baik hanya terdapat dalam jumlah kecil, sebagian besar asam lemak terikat dalam bentuk ester atau bentuk trigliserida (Keraten, 1986). Minyak kelapa dapat mengalami perubahan aroma dan cita rasa selama penyimpanan. Perubahan ini disertai dengan terbentuknya senyawa-senyawa yang dapat menyebabkan kerusakan minyak (Ketaren, 1986; Buckle, 1987).
Bilangan asam menunjukkan banyaknya asam lema bebas dalam minyak dan dinyatakan dengan mg basa per 1 gram minyak. Bilangan asam juga merupakan parameter penting dalam penentuan kualitas minyak. Bilangan ini menunjukkan banyaknya asam lemak bebas yang ada dalam minyak akibat terjadi reaksi hidrolisis pada minyak terutama pada saat pengolahan . Asam lemak merupakan struktur kerangka dasar untuk kebanyakan bahan lipid (Agoes, 2008).
Bilangan Asam atau angka asam adalah jumlah miligram KOH (Kalium Hidroksida) yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak bebas dari satu gram minyak atau lemak. Bilangan Asam dipergunakan untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam lemak dan minyak.
Bilangan asam adalah ukuran jumlah asam bebas yang dihitung berdasar bobot molekul asam lemak atau campuran asam lemak. Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH 0,1 N yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak. Bilangan asam ini menyatakan jumlah asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak, dan biasanya dihubungkan dengan telah terjadinya hidrolisis minyak berkaitan dengan mutu minyak.
Bilangan asam =   ml KOH x N KOH x 56.1
                                         berat (gram) sampel
Disamping itu, bilangan asam dinyatakan pula dalam ”derajat asam” atau ”kadar asam”, yakni banyaknya mililiter larutan KOH 0,1 N yang diperlukan untuk mene-tralkan asam lemak yang terkandung dalam 100 gram minyak.
                              Derajat asam =  100 x ml KOH x N KOH
                                                           Berat (gram) sampel
Kadar asam-asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak dihitung dengan rumus berikut:
Kadar asam (acid number) =   Bobot molekul asam lemak x ml KOH x N KOH   %
                                                                        10 x berat (gram) sampel
Berat molekul asam lemak yang dominan dalam minyak (rata-rata dari campuran asam lemak), untuk minyak kelapa = 205, minyak kelapa sawit = 263. Sedang untuk minyak lain, selain minyak sawit dan minyak kelapa, dihitung sebagai asam oleat = 282.
Dari rumus di atas, faktor 56,1 adalah bobot molekul larutan KOH, jika dipergu-nakan larutan NaOH untuk titrasinya, maka faktor tersebut menjadi 39,9.
Asamlemakbebasmerupakanhasildegradasi/ deesterifikasi/ hidrolisislemak yang dapatmenunjukkankualitasbahanmakananmulaimenurun.Reaksihidrolisislemakadalahsebagaiberikut:
Trigiserida + 3 H2O -->asamlemak + gliserol
Banyaknya asam lemak bebas yang terdapat dalam suatu lemak atau minyak dinyatakan dengan bilangan asam. Bilangan asam merupakan jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan asaml emak bebas yang terdapat dalams atu gram lemak atau minyak. Penetapan bilangan asam dilakukan dengan cara melarutkan ekstrak lemak dalam alkohol netral panas dan ditambahkan beberapa tetes fenolftalein sebagaii ndikator. Alkohol netral panas digunakan sebagai pelarut netral supayat idak mempengaruhi pH karena titrasi ini merupakan titrasi asambasa. Alkohol dipanaskan untuk meningkatkan kelarutan asam lemak. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam dengan basa yang menghasilkan garam. Reaksinya adalah sebagai berikut:
C17H29COOH + KOH --> C17H29COOK + H2O 
Kerusakan minyak secara umum disebabkan oleh proses oksidasi dan hidrolisis. Proses oksidasi dipercepat dengan adanya sinar matahari. Menurut Winarno (2002) menyatakan asam lemak dapat teroksidasi sehingga menjadi tengik. Bau tengik merupakan hasil pembentukkan senyawa-senyawa hasil pemecahan hidroperoksida.
Ketaren (1986) juga menyatakan bahwa terjadi oksidasi oleh oksigen dari udara bila bahan dibiarkan kontak dengan udara. Dengan adanya air, minyak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi ini dapat dipercepat dengan adanya basa, asam, dan enzim-enzim.

Hidrolisis dapat menurunkan mutu minyak (Winarno, 2002). Kandungan air dalam minyak mampu mempecepat kerusakan minyak. Air yang ada dalam minyak dapat juga dijadikan sebagai media pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghidrolisis minyak (Ketaren, 1986).





BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat
§  Kaki tiga
§  Penangas
§  Spirtus
§  Erlenmeyer 200 ml, 150 ml, 100 ml
§  Statif
§  Biuret
§  Pipettetes
§  Pipetgondok
3.2 Bahan
ü  Alkohol 95% (netral) : 50 ml
ü  KOH 0,05 N (sebagaititran)
ü  Indikatorphenolphtalein
ü  Minyakgoreng 10,1085 gram
ü  Aquadest
3.3 ProsedurPraktikum
Ø  Menimbangminyaksebanyak 10,1085 gram lalumasukkankedalam Erlenmeyer danditutupdenganmenggunakanplastik
Ø  Menyiapkan50 ml alkohol 95% yang telahdisediakan di lemariasamdenganmenggunakan pipet gondoklalucampurkandenganminyak yang terdapatdalam Erlenmeyer tersebut
Ø  Menghomogenkanminyakdenganalkoholtersebut
Ø  memanaskandenganmenggunakanspirtussampaimendidih
Ø  Setelahmendidihangkat Erlenmeyer tersebutdenganmenggunakan lap
Ø  Dinginkandalambeberapamenit
Ø  Titrasidengan KOH sebagaititran
Ø  Mengamatimatidancatatperubahanwarnanyamenjadimerahmudapucat (pink)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
HasilPraktikumIlmu Kimia Pangan: PenentuanBilanganAsam
Perhitungan:
Diketahui:
ü  BeratMinyak   = 10,1085 gram
ü  ml KOH          = 2 ml
ü  N KOH           = 0,05 N
ü  BM KOH        = 56

Jawab:
ml KOH X N KOH X BM KOH
                        BeratMinyak (g)

            =          2 X 0,05 X 56
                              10,1085
            = 5,6   
              10,1085
            = 0,55399à 0,554
            Jadi, dalam 10,1085 gram minyakterdapat 0,554 bilanganasam





4.2Pembahasan
Minyak merupakan salah satu zat makanan yang penting bagi kebutuhan tubuh manusia. Selain itu minyak juga merupakan sumber energi dimana satu gram minyak dapat menghasilkan 9 kkal (Winarno, 2002).
Bilangan asam adalah ukuran jumlah asam bebas yang dihitung berdasar bobot molekul asam lemak atau campuran asam lemak. Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH 0,1 N yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak. Bilangan asam ini menyatakan jumlah asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak, dan biasanya dihubungkan dengan telah terjadinya hidrolisis minyak berkaitan dengan mutu minyak.
Dalam percobaan penentuan bilangan asam dalam minyak kelapasawit yang dilakukan dapat diketahui bahwa bilangan asam yang ada dalam minyakkelapa sawit pada percobaan adalahsebesar 0,554.
Penentuan bilangan asam ini salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui kualitas minyak, minyak dengan kualitas tinggi memiliki bilangan asam rendah, dalam menentukan kualitas ada standar yang menjadi rujukan untuk minyak dalam negeri standar yang digunakan cukup menggunakan SNI (Standar Nasional Indonesia), jika minyak akan diekspor maka menggunakan standar SPB (Special Prime Bleach).
Prinsip pada saat melakukan percobaan angka asam adalah minyak sebanyak 10,1085 gram sampel minyak kelapa sawit dilarutkan dalam alkohol 95% yang telah disimpan didalam lemari asam tersebut kemudaindititrasidenganmenggunakanbasa alkali yang konsentrasinyatelahdiketahuiuntukdihitungangkaasamnyayaitularutan KOH dengankonsentrasinyaadalah 0,05 N.
Fungsipenambahanalkoholadalahuntukmelarutkanminyakdalamsampel agardapatbereaksidenganbasa alkali.Karenaalkohol yang digunakanadalahuntukmelarutkanminyak, sehinggaalkohol95% (etanol) yang digunakanmemilikikonsentrasiberada di kisaran 95-96%, yang merupakanpelarutminyak yang baik.Asam  lemakbebas yang terdapatdalamlemakatauminyakdapatdinetralkandenganmenggunakanbasa.
Setelahitu, panaskandenganmenggunakanspirtussampaimendidih, dalambeberapamenitsekali, janganlupapada Erlenmeyer tersebutdihomogenkan agar perubahanwarna yang terjaditerlihatjelas.Setelahmendidihangkaterlenmeyertersebutdenganmenggunakan lap agar panas yang adatidakmerambatsampaitangan.
Setelahitu, tunggubeberapamenitsampaidinginlalutitrasidenganmenggunakan KOH 0,05 N sebagaititran. Indikator yang digunakanpadapercobaaniniadalah phenolphthalein sebanyak 3 tetes.Amati perubahanwarna yang terjadiyaitudimulaidariwarnakuningpudarmenjadiwarnamerahmudapucat.



BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui bilangan asam yang ada dalam minyak kelapa sawit bisa dengan titrasi menggunakan pereaksi basa yaitu KOH, penentuan bilangan asam bertujuan untuk mengetahui kualitas minyak, kualitas minyak berbanding terbalik dengan bilangan asam, semakin tinggi kualitas minyak maka semakin rendah bilangan asam  yang dikandungnya.
Sedangkan bilangan asam minyak kelapa sawit yang kami uji dengan berat minyak kelapa sawit 10,1085 gr, dengan pentitrasi2 ml KOH 0,5 N menghasilkan bilangan asam sebanyak 0,5540, hal ini membuktikan bahwa kualitas minyak goreng yang kami uji berkualitas tinggi.

5.2 Saran
-          Sterilisasikan semua alat yang akan digunakan
-          Lakukan pengamatan dengan teliti
-          Hati-hati dalam meneteskan pp
-          Dalam pemanasan Erlenmeyer dikocok terus menerus agar semua bahan tercampur dengan rata
-          Ketika mendidih angkat sebentar Erlenmeyernya agar suhupada Erlenmeyer tidak terlalu tinggi



DAFTAR PUSTAKA

http://organiksmakma3b30.blogspot.com/2013/03/penentuan-bilangan-asam-pada-minyaklemak.html
Di aksespadahari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar