Seminar Tauhid di Pon-Pes Nurul Kholil
Seminar Tauhid di Pondok Pesantren Nurul Kholil Bangkalan Madura.
Sesi pertama pemaparan makalah oleh Habib Ali bin hasan Albahar
yang berjudul " AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH ( ASYAIROH) TANTANGAN REALITA ".
Sesi kedua diskusi yang berisi tanggapan atas makalah yang dipaparkan oleh nara sumber yaitu Habib Ali bin Hasan Albahar.
Sesi ketiga tambahan makalah dari Kyai Asmawi bin H Ruslan
Pimpinan Pendok Pesantren NUR ATTAUHUDIYYAH ASY'ARIYAH MATURIDIYYAH (NAAM)
Danawari Tegal Jawa Tengah.
Sesi ke empat tanya jawab yang kedua oleh audens yang datang dari
berbagai Pondok Pesantren di Kota Madura yang langsung di jawab oleh
nara sumber.
Sesi kelima pemaparan makalah dengan topik Perbandingan Madzhab oleh
Kyai Asmawi dari Tegal Jawa Tengah.
Sesi keenam penyampaian solusi atas permasalahan Ahlu Sunnah atau bagaimana menjawab tantangan
umat pada zaman sekarang ini.
Sesi terakhir adalah penutup dan pemberian wejangan dari Habib Abdullah bin Muhsin Alatas
Pembina Pondok Pesantren NUR AL-TAUHID
Bambu Kuning Marunda Jakarta Utara.
Seminar seperti ini seharusnya terus diselenggarakan diberbagai tempat,
baik di Masjid-masjid atau di Pesantren-pesantren atau ditempat dimana
perkumpulan umat islam. hal ini menjadi penting karena belakangan ini
kita (umat islam) secara umun sedang mengalami krisis Aqidah, maksudnya
kekurangan keyakinan akan kebenaran prinsip agama islam. Sudah menjadi
hal yang sama-sama kita ketahui bahwa pelajaran aqidah umat islam
belakangan ini mulai mendangkal, atau mulai tidak dipentingkan. karena
masing-masing menyibukkan diri pada urusan Fiqih tanpa melirik urusan
Aqidah. sehingga setelah sekian lama aqidah didangkalkan nampaklah
dampaklah, yaitu mulai banyak saudara-saudara kita yang kehilangan
pegangan keyakinannya sehingga mereka mengikuti faham-faham yang muncul
baru-baru ini. mereka tidak bisa melihat lagi yang seperti apasih Ahlu
Sunnah itu ? Wajah Ahlu Sunnah sudah mulai kabur, tidak jelas untuk
dipandang. banyak berita yang diketahui umat bahwa orang yang tahlil,
maulud, ziarah, tawassul itulah Ahlu Sunah yang tidak begitu bukan Ahlu
Sunnah. Ini adalah pengkaburun wajah. sehingga banyak dari mereka yang
mengikuti paham dengan hanya bersandar keliatannya baik, bukan jelas
baiknya. Karena ketidak fahamannya tentang Aqidah Agamanya sendiri.
sehingga perlu kita selenggarakan lagi seminar-seminar semacam ini
diberbagai tempat, agar umat islam kembali memahami apa yang menjadi
pedoman agamanya sendiri dan menjadi jelas memandang wajah Ahlu sunnah.
behwa yang disebut ahlu sunah itu adalah yang berpegang pada keyakinan
yang bersumber dari dua Imam besar yaitu Imam Abu Hasan AL-Asy'ari dan
Imam Abu Manshur Al-Maturidi. Merekalah Madzhab umat islam dalam
berkeyakinan, yang mengajarkan meyakini Allah dengan bersih dari
kemirip-miripan pada mahluk. yang meyakini bahwa semua mahluk punya
usaha namun tidak bisa menghasilkan sesuatu dari usaha kita kecuali
Allah menjadikan pertolongan. ini keyakinan yang bersih keluar dari
pemahaman Jabbariyyah yaitu yang meyakini bahwa semua maluk itu tidak
punya usaha apa-apa, Tuhanlah yang punya kerja. maka manusia tidak perlu
diperintah oleh seorang Nabi.Dan keluar dari Qodariyyah yaitu orang
yang meyakini bahwa mahluk itu punya usaha dan bisa menghasilkan sesuatu
dari usaha dirinya sendiri. Dengan keluar dari dua keyakinan batal ini
maka sampailah seseorang pada keyakinan yang Lurus. Mudah-mudahan kita
semua tergolong orang-orang yang selamat dengan berpegang pada keyakinan
yang bersih dari segala kekotaran dalam meyakini Allah dan meyakini
Rosulullah. Amiiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar