PROFIL PESANTREN AL-MUHAJIRIN LIMBANGAN

Kyai Idris Hambali

               Pondok Pesantren Al-Muhajirin adalah Pondok Pesantren yang terletak di Desa Limbangan Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, sekitar 30 kilometer sebelah barat kota Brebes dengan Luas Tanah -+1231M2. dan mulai 1999 beroprasi atas prakarsa dan perjuangan dakwah Kyai.Idris bin KH. Hambali beliau alumus Pondok Pesantren Kempek Kab.Cirebon beliau berguru kepada salah satu putra dari pasangan Mbah Harun dengan Nyai Mutimmah yakni KH. Umar Sholeh, setelah beliau pulang dari pondok beliau mengajarkan masyarakat mengaji mendirikan majlis taklim  untuk memberikan pemahaman agama kepada masarakat setelah itu masyarakat mengantarkan anaknya untuk menagaji kepada beliau barulah setelah banyak beliau mengajarkan kitab-kitab kuning, nahwu,sorogan, fikih dan sekaligus mendirikan Pesantren , karena pindah dari tempat lahirnya menuju ke tempat perkebunan maka pesantrennya di namakan Al-Muhajirin .

            Kyai.Idris Wafat pada tahun 2014 dan amanah sucinya itu diserahkan kepada Putranya yang ke- Empat yaitu KH.Muslih Idris  dan beliau yang menjadi pengganti dari Kyai.Idris Hambali sampai sekarang, Setelah ada beberapa metode dan Penggemblengan secara khusus kepada santri-santri ada beberapa metode yang di pakai.

 Kegigihan Kyai Idris

Selain mengajar al-Quran, Kyai Idris juga mengajar beberapa kitab, mulai dari kitab fikih, nahwu, tafsir, shorof dan lain-lain. Beliau mengajar dari kitab Shorof, Asmawi, Dahlan Jurmiyyah, Fathul Qorieb dan yang lainnya.

Semangat Kyai Idris dalam menimba ilmu di pesantren tempo dulu mendorong beliau untuk lebih semangat lagi dalam menyebarkan ilmu agama. Selain mengajarkan kepada santri-santrinya di pesantren, Kyai Idris membuka pengajian untuk masyarakat umum di sekitar Desa Limbangan Losari.

Kyai Idris juga mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Lumpur Limbangan sedangkan setiap Jum’at sore mengaji kitab Tafsir al-Jalalain untuk ibu-ibu, bapak-bapak, baik alumni dan masyarakat sekitar.

Pengajian yang diampu Kyai Idris ini dikenal dengan “Ngaji Ngaji Kuping”, yaitu pengajian untuk masyarakat dan alumni sekitar desa Lumpur Limbangan. 

Kyai Idris dikenal sebagai sosok kiai yang open dan titen terhadap santri dan masyarakat sekitarnya. Beliau juga banyak memberikan nasihat kepada santrinya , Di antara nasihat-nasihat Kiai Umar yang masih tertanam dalam sanubari para santri hingga sekarang adalah “Aja kadiran” “ngajiya, ngajia. Aja dadi wong sing kadiran, Aja tukang poyok dan beliau juga pernah dawuh “Tiang santri kedah langkung ngati-ati, sebab santri niku katah kang nyengiti”.

Demikianlah sedikit tulisan tentang almarhum Romo Kyai Idris Bin Nyai Mutiah Binti KH. Imron Bin Nyai Shoimah (Istri Dari Mbah Idris Lumpur). Semoga kita semua yang membaca dapat memperoleh hikmah dan barokah dari beliau serta senantiasa melaksanakan dawuh-dawuhnya untuk diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Amin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar